Tuesday, March 7, 2017

Ke Surabaya Bersama Kereta Api Bima

Bulan desember tahun kemarin kebetulan saya dapat tugas ke cabang sebelah yang berlokasi di Surabaya dan Sidoarjo. Sebenarnya saya biasanya naik pesawat jika harus tugas ke cabang. Berhubung saat itu baru musim hujan dan cuacanya tidak bagus, saya jadi kepikiran untuk mencoba naik kereta api saja. Kata temanku juga kalau kereta api jaman sekarang sudah bagus dan jadwalnya lebih tepat waktu dari pada pesawat. Karena penasaran saya pun akhirnya ikutan juga. Mulailah mencari tiket kereta Yogyakarta - Surabaya dan pilihan jatuh pada kereta api Bima. Awalnya saya hanya tertarik karena waktu sampainya di Surabaya yang pagi hari sehingga lebih enak untuk kerja.

Setelah mencari info di internet ternyata saya baru tahu kalau kereta api Bima termasuk kereta legendaris di Indonesia. Katanya dulu kereta api Bima adalah kereta tidur (sleeper train) pertama dan satu-satunya di Indonesia. Kejayan Bima mulai luntur ketika kereta tidur dihentikan dan diganti eksekutif biasa, ditambah lagi datangnya kelas argo yang melalui jalur utara membuat Bima jadi kalah cepat waktu tempuhnya. Padahal pada saat masanya dulu kereta api Bima jadi simbol prestise.

Akhir bulan kemarin saya kembali lagi bertugas ke wilayah Surabaya. Karena pengalaman sebelumnya akhirnya saya kembali lagi naik kereta api Bima, sehingga dua kali pergi pulang naik kereta yang sama.

Kereta api Bima berangkat dari Jakarta entah jam berapa, tahunya lewat Yogyakarta jam satu malam. Perjalan Yogyakarta sampai Surabaya ditempuh selama kurang lebih 4 jam. Lumayan cepat untuk ukuran kereta yang berjalan maksimum 90km/jam (dari hasil pengamatan pakai gps). Maklum kereta api Bima tidak pernah mengalah jika harus bersilangan dengan kereta api lain, juga stasiun berhentinya cuman sedikit.

kereta api bima
kereta api bima

Pada perjalanan pergi pulang pada bulan desember saya hampir tidak bisa menikmati perjalanan karena terus terusan hujan. Baru pada perjalanan pergi pulang bulan kemarin saya bisa menikmati perjalanan. Pada saat berangkat dini hari saya lebih banyak tidur karena tidak memungkinkan melihat keluar akibat terangnya lampu di dalam gerbong yang memantul ke dalam melalui kaca. Pada perjalanan pulang saya dapat melihat keluar sebentar karena kereta berangkat dari Surabaya pukul 5 sore. Sore hari yang cerah sangatlah menyenangkan ketika melewati dareah padat penduduk di sekitar Surabaya - Mojokerto. Entah kenapa saya merasa sangat senang ketika melihat sekelompok anak yang bermain di dekat rel kereta apalagi ketika beberapa diantara mereka melambaikan tangan ke arah kereta yang lewat. Hari mulai gelap ketika kereta melewati sekitar Jombang.

Ternyata bayanganku tentang kereta api yang dulu sudah sangat berbeda dengan kereta api yang sekarang. Masih teringat ketika sekitar lima tahun yang lalu saya naik kereta dari Jakarta ke Semarang. Saat itu kereta api masih parah. Ada kejadian tempat dudukku sudah ada yang menduduki sehingga membuat ragu dan saya kira salah gerbong. Tapi sekarang jauh berbeda. Sistem check in dan masuk dengan boarding pass membuat stasiun steril dari pedagang asongan. Pesan kereta lewat internet sekarang juga bisa, dan tidak akan kejadian lagi ada kursi diduduki orang. Semoga saja kedepan lebih bagus lagi pelayanan kereta api di Indonesia. Bagusan lagi kalau kereta tidurnya diaktifkan lagi kalau tidak di Jawa ya di pulau pulau yang lain yang lebih luas wilayahnya.

No comments:

Post a Comment